Sabtu, 10 Juli 2010

Kewirausahaan.... "Rumah Makan Lesehan Ala Yogyakarta "

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
1. IDE BISNIS
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini didirikan karena permintaan masyarakat yang tinggi akan Rumah Makan yang nyaman, murah namun tetap higienis dan menyehatkan dengan mengandalkan resep tradisional turun menurun.
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini berdiri di daerah Manggarai dengan bangunan dua lantai. RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini didirikan karena banyaknya Rumah Makan cepat saji yang berdiri dengan menu yang itu – itu saja dan dengan harga makanan yang cukup mahal.
Dengan didirikannya RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini, di harapkan para pengunjung dari berbagai kalangan mulai dari anak sekolahan hingga orang kantoran bisa merasakan dan menikmati cita rasa dari makanan yang di hidangkan oleh RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA sambil menikmati suasana pedesaan yang di berikan oleh RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA.
Di dalam mendirikannya, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA menerapkan beberapa ide didalamnya agar para pengunjung dapat dengan mudah menikmati sajiannya seperti paket keluarga, dimana setiap keluarga yang memilih paket ini dapat merasakan suasana makan bersama keluarga seperti dirumah. Juga terdapat paket ulang tahun, dimana setiap orang yang memilih paket ini di saat orang tersebut sedang ulang tahun maka akan mendapatkan pelayanan dan diskon khusus ulang tahun sebagai hadiah dari RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA. Selain itu, akan ada paket Fun Games, dimana pengunjung yang memilih paket ini akan memilih satu permainan yang unik, kreatif, serta dapat memberikan kesenangan sambil menunggu makanan yang dipesan dihidangkan.
Walau sebenarnya, format dari RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA adalah duduk lesehan, namun tetap memberikan sebuah ruangan formalbila sang pengunjung membutuhkan untuk rapat atau meeting.
Kebutuhan akan makanan serta minuman yang sehat, hiegienis, murah serta cita rasa yang enak dan nikmat yang di butuhkan setiap manusia di dunia, karena sesuai dengan motto kami, “ Asri, Nyaman, Murah namun Berkualitas “, maka kami mendirikan RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA di daerah Manggarai dengan makanan utamanya adalah makanan khas YOGYAKARTA dan ada berbagai makanan khas dari daerah lainnya.
Dalam pendirian dan pengembangannya, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA menemukan beberapa masalah, diantaranya :
1. Saingan
Semakin banyak kebutuhan dan permintaan masyarakat akan konsumsi yang begitu tinggi membuat para wirausaha berlomba – lomba mendirikan usaha di bidang makanan sehingga saingan di bidang makanan ini semakin tinggi.

2. Cita Rasa
Dalam hal ini, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA melihat bahwa makanan Khas YOGYAKARTA di daerah Manggarai masih belum ada karena terlalu banyak rumah makan cepat saji yang bermucnulan dengan menu yang itu – itu saja. Kalaupun ada Rumah makan yang menyajikan makanan Khas YOGYAKARTA, cita rasanya masih kurang enak selain itu harganya yang relative mahal. Oleh karena itu, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA didirikan.



3. Kondisi dan Fasilitas
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA memberikan fasilitas dan kondisi yang lain dari Rumah Makan Sejenis, misalnya pada rumah makan – rumah makan lainnya para pengunjung menikmati makanannya sambil duduk di sebuah kursi atau bangku tapi pada RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA, para pengunjung dapat menikmati makanannya sambil duduk di bawah atau istilahnya adalah lesehan. Selain itu, pada RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA para pengunjung di berikan alunan – alunan tembang jawa yang khas dari Yogyakarta sehingga suasananya seperti di Yogyakarta.

Jadi, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini menjadi sangat penting dan strategis bagi para pengunjung di daerah tersebut dan sekitarnya.

2. SUMBER IDE
Sumber ide yang di dapat dari pendirian RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini berdasarkan hobi wisata kuliner para pendiri RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA, selai itu RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini didirikan di daerah manggarai karena berdasarkan survey lapangan menyatakan bahwa di daerah tersebut tidak ada rumah makan seperti RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA.


1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan proposal ini adalah untuk mencari dan menemukan ide untuk mengembangkan wawasan dalam berwirausaha serta mempelajari peluang bisnis yang menjanjikan yang dapat dijadikan bekal untuk melaksanakan bisnis dan memanfaatkan peluang yang ada. Selain itu tujuan penulisan proposal ini juga untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan.

1.3 Metode Penulisan
Metode penulisan proposal ini adalah dengan cara observasi langsung di daerah Manggarai, Jakarta Selatan serta pengumpulan data yang diperoleh melalui internet, wawancara sumber dan data yang diperoleh sendiri secara individual. Data berupa gambar seperti denah didapat dengan cara membuat sendiri menggunakan software khusus yaitu Auto Shapes dan Corel Draw. Semua data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan pada mata kuliah Kewirausahaan.













BAB II
RUMUSAN IDE BISNIS

Dalam menciptakan suatu ide usaha tidak terlepas dari pengurus ruang lingkup internal dan eksternal. Begitu pula dalam upaya merealisasikannya, karena kedua ruang lingkup tersebut memiliki pengaruh besar terhadap bisnis yang akan dijalankan baik secara perkembangan maupun prospek bisnis di masa depan.

2.1 Analisis Lingkungan Internal
Banyak hal yang dapat digolongkan ke dalam analisis internal yang mempengaruhi bisnis, salah satunya adalah Pengelolaan Resiko. Pengelolaan risiko dilakukan dengan mengidentifikasi, menghitung dan mengantisipasi serta menyiasati risiko bisnis yang mungkin terjadi sehingga dapat meminimalisir risiko dan mengoptimalisasi kinerja yang ada dalam lingkungan perusahaan atau internal. Contoh lingkungan internal dapat dilihat dari aspek keuangan, sumber daya manusia, produksi dan pemasaran.

2.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan adalah pola dimana semua kondisi atau faktor eksternal mempengaruhi atau menuntun kearah kesempatan atau ancaman bagi kehidupan dan pengembangan perusahaan. Sebelum perusahaan dapat memulai perumusan strategi, manajemen harus mengamati lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi kesempatan dan ancaman yang mungkin terjadi. Untuk itu perlu dilakukan Pengamatan Lingkungan untuk mengetahui tingkat kekerasan lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan dalam menentukan strategi bisnisnya. Pengamatan lingkungan adalah upaya pemantauan, pengevaluasian dan penyebaran informasi dari lingkungan ekternal kepada pihak manajemen dalam perusahaan sebagai alat manajemen untuk menghindari kejutan strategi serta memastikan kesehatan manajemen dalam jangka panjang.




2.3 Mengelompokan Ide Usaha
1. Tipe A > New Market
Ide memasarkan (produk/usaha) ke wilayah lain. Ide menawarkan kepada konsumen dengan barang/jasa yang belum tersedia dalam pasar setempat namun sudah ada di wilayah lain.
2. Tipe B > New Technology
Menerapkan teknologi baru. Ide mererapkan untuk suatu proses produksi.
3. Tipe C > New Benefit
Membuat nilai tambah produk. Ide menemukan cara baru atau yang disempurnakan untuk suatu fungsi/produk lama.

Tipe ide dari bisnis RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini adalah Tipe C > New Benefit, alasannya karena bisnis serupa sudah ada, namun masih belum disempurnakan. Dengan adanya ide dan inovasi tersebut diharapkan dengan hadirnya bisnis semacam ini, akan dapat membuat para konsumen untuk hidup dengan makanan – makanan yang sehat serta bergizi.













BAB III
RENCANA PRODUKSI

Salah satu upaya yang dilakukan agar dapat menghasilkan jasa yang memuaskan, sebuah aktivitas produksi harus dikelola dengan baik melalui 4 fungsi manajemen atau yang lebih dikenal dengan POAC yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengaturan), Actuating (Peranan Aksi), Controlling (Pengendalian). Aktivitas perencanaan dibidang produksi tersebut antara lain :

3.1 Proses Produksi
Dalam menjalankan proses produksi, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum akhirnya RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA membuka usahanya. Tahapan tersebut terdiri dari : Tahap Investasi, Tahap Produksi, Tahap Pemasaran dan Tahap Operasi. Dibawah ini adalah skema Alur Proses Produksi RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA :













Gambar 1 : Alur Proses Produksi


3.2 Kapasitas Produksi
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang jasa makanan. Di dalam hal ini, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA mempunyai rencana kapasitas dimana RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA menentukan rencana kapasitas berdasarkan jumlah pengunjung yang datang berkunjung ke RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA. Pada hari pertama pembukaan, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA menargetkan atau merencanakan jumlah pengunjung yang datang lebih dari 100 orang. Namun setelah hari pertama pembukaan. RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA akan meningkatkan target tersebut menjadi minimal 400 porsi/ hari.
Rencana kapasitas yang direncanakan oleh RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini, akan di dukung oleh fasilitas yang diberikan. Seperti, ruang makan yang nyaman dan suasana yang kental dengan nuansa YOGYAKARTA. Selain itu, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA akan mendukung rencana kapasitas tersebut melalui cita rasa dari makanan yang di sajikan. Sehingga, setiap hari aka nada peningkatan pengunjung yang datang ke RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA dan pada akhirnya target minimal 400 porsi/ hari akan terwujud.

3.3 Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan proses monitoring kinerja produk yang membandingkan antara perencanaan dan hasil yang diperoleh apakah sesuai atau tidak.
Pengendalian kualitas perlu diaktualisasikan agar kualitas serta kenyamanan para pengguna jasa RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini tetap terjaga. Untuk memenuhi hal tersebut maka perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Menjaga kebersihan. Kebersihan merupakan poin penting dalam menjalankan suatu usaha. Kenyamanan konsumen menjadi prioritas untuk mempertahankan kualitas
2. Selektivitas karyawan yang memiliki kemampuan yang kompeten di bidangnya, dan mampu bekerja secara profesional
3. Selalu menjaga kualitas bahan – bahan makanan
4. Melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi ban, sparepart, dan kebutuhan lain berkaitan dengan pengadaan fasilitas di dalam bus
5. Memberikan pelayanan terbaik dan bersikap ramah kepada konsumen

3.4 RENCANA LOKASI
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA, didirikan di daerah Manggarai karena menurut hasil survey lapangan yang telah dilakukan oleh tim dari RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA. Di daerah yang akan di jadikan lokasi tersebut belum ada Rumah Makan sejenis, sehingga memungkinkan bagi RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA untuk mendapatkan serta meningkatkan jumlah pengunjung setiap harinya sehingga target 400 porsi/ hari dapat terpenuhi. Selain itu di daerah tersebut juga terdapat sekolah, kampus hingga perkantoran yang semakin meyakinkan RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA bahwa rencana kapasitas yang telah di targetkan dapat terwujud.


3.5 Layout Sarana Produksi
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA dapat menampung konsumen sebanyak 200 orang/ hari yang dapat di tampung sebanyak 115 orang pada lantai satu dan 85 orang pada lantai dua.
Fasilitas yang diberikan RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA :
1. Area Lesehan
2. Table Area
3. Music Area
4. Gamelan Area
5. Free Hot Spot area.
6. Air Conditioner
7. Meeting Room
8. Toilet
Gambar 2 : Fasilitas – fasilitas yang ada.

Gambar 3 : Denah Tata Ruang Lantai 1


Gambar 4 : Denah Tata Ruang Lantai 2


3.6 Penjadwalan Produksi
NO AKTIVITAS TIME SCHEDULE
BULAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul agu Sep Okt Nov Des
1 Investasi
a. Mencari Dana (Modal)

b. Membangun Gedung / Rumah Makan

c. Menyiapkan Peralatandan Perlengkapan

d. Membangun dan mendekorasi fasilitas

2 Produksi
a. Mencari Karyawan

b. Mencari koki dan Assisten koki

3 Pemasaran
a. Melakukan Promosi melalui Koran, pamflet, TV, dan Radio

b. Membuat Spanduk dan Brosur serta mengiklankan melalui Internet, majalah dan Media Lainnya

4 Operasi
a. Membuka rumah makan


BAB IV
RENCANA PEMASARAN

Rencana pemasaran produk jasa dapat dikelompokkan dalam empat strategi yang terkenal dengan istilah marketing mix (Bauran Pemasaran). Bauran pemasaran dalam bisnis ini diantaranya :
4.1 Strategi Produk (Product Mix)
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA, menyajikan dan memberikan pelayanan di bidang jasa makanan. RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA menghasilkan produk – produk berupa makanan jadi seperti gudek Yogyakarta yang menjadi andalan dan kekuatan dari RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA.
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA memberikan beberapa atribut sebagai pelengkap dan penyempurna dari produk – prdoduk yang ada, yang di jadikan sebagai kekuatan serta keunggulan dari RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA yang membuat RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA berbeda di bandingkan dengan rumah makan sejenis.
1. Hidangan di berikan dalam waktu kurang dari 10 menit
2. Memberikan jaminan, apabila dalam menghidangkan makanan tidak sesuai dengan pesanan yang di minta
3. Memberikan diskon 10% atas pembelian lebih dari Rp.200.000
4. Memberikan diskon 20% untuk member atas pembelian lebih dari Rp.200.000
5. Dari setiap pembelian, 7% dari hasil pembelian para konsumen akan di sumbangkan kepada yang membutuhkan. Jadi, selain menikmati hidangan dari RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA, para pengujnjung juga dapat beramal secara tidak langsung.
6. Paket hidangan, yaitu paket yang dapat dipilih dan dinikmati oleh setiap kalangan sesuai dengan budget-nya masing – masing.
7. Harga terjangkau, setiap makanan yang di hidangkan di jual dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan. Mulai dari anak kuliahan sampai pada eksecutive muda.
8. Cita rasa yang sangat nikmat yang membuat lidah para penikmat makanan di RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA “bergoyang” dan selalu ingin kembali menikmati.
9. Kualitas makanan sangat terjamin kebersihan dan kandungan dari makanan tersebut, seperti vitamin, karbohidrat, dsb, yang menjadi pertimbangan.
10. Kualitas dan kebersihan dari bahan – bahan serta alat – alat yang digunakan dalam memproduksi makanan – makanan tersebut.
11. Menerima pesan antar.
12. Suasana rumah makan dengan suasana pedesaan dengan beberapa kolam ikan dan taman.
13. Para pengunjung dapat memilih ikan sendiri sesuai dengan hasil pancingan yang di tangkap tanpa ada biaya tambahan lainnya.
14. Alunan – alunan tembang jawa membawa suasana kental seperti di Yogyakarta sambil makan di area lesehan.
15. Musik modern-pun dapat di dengar sambil menikmati makanan di table area.
16. Format duduk lesehan yang membuat para pengunjung lebih santai dalam menikmati hidangan .
17. Ruangan ber- AC
18. Ruangan yang terpisah antara smoking area dan non-smoking area.
19. Free WI-FI dan HOT SPOT area, yang dapat di nikmati para pengunjung.
20. Tempat parkir yang sangat luas, yang mampu menampung hingga 57 mobil dan 35 motor.
21. Sarana transportasi yang sangat menunjang dan mudah untuk sampai ke RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA.



4.2 Strategi Harga (Price Mix)
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA, memberikan harga yang terjangkau dari kalangan mahasiswa hingga kalangan eksecutive muda. Harga dari produk – produk yang di hasilkan RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA, dengan kisaran harga :
Untuk makanan : Rp. 2000 – Rp.75.000 / porsi.
Untuk minuman : Rp. 4000 – Rp. 17.000 / satuan.
Harga tersebut merupakan keputusan dari RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA kerena menurut hasil survey lapangan yang di lakukan, harga makanan dan minuman sejenis di rumah makan lainnya sangat mahal dengan porsi yang sedikit.
Selain harga perporsi, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA juga memberikan harga – harga per-paket yang lebih murah dan lebih menguntungkan para pengunjung / konsumen. Dan peket – paket itu antara lain :
Paket KELUARGA :
1. PK 1 : Rp. 88.000 / paket untuk 4 orang.
2. PK 2 : Rp. 125.500 / paket untuk 6 orang.
3. PK 3 : Rp. 157.800 / paket untuk 8 orang.
4. PK 4 : Rp. 20.800 / kepala.
Paket ULANG TAHUN :
1. PUT 1 : Rp. 245.000 / paket untuk 8 orang tamu undangan + souvenir.
2. PUT 2 : Rp. 477.000 / paket untuk 16 orang tamu undangan + souvenir.
3. PUT 3 : Rp. 31.100 / kepala tamu undangan + souvenir.
Paket FUN GAMES :
1. FUN 1 : Rp. 97.000 / paket untuk 4 orang + 1 permainan.
2. FUN 2 : Rp. 188.800 / paket untuk 8 orang + 1 permainan.
3. FUN 3 : Rp. 275.500 / paket untuk 12 orang + 1 permainan.
4. FUN 4 : Rp. 28.800 / kepala + 1 pemainan.
Dalam penentuan Harga Jual Produk yang dilakukan oleh RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA menggunakan COST PLUS PRICE METHODE dimana,

HARGA JUAL PRODUK = HPP + 100% Laba yang di inginkan.

RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA menetapkan target laba 100% berdasarkan dari fasilitas dan kualitas produk makanan serta saingan yang sedikit di daerah yang di pilih oleh RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA.

4.3 Strategi Distribusi (Place Mix)
Langkah utama yang dilakukan agar produk ini dikenali oleh konsumen yaitu dengan cara menyebarkan brosur – brosur yang berisikan promosi atas pemberian jasa makanan yang di berikan oleh RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA. Dengan demikian saluran pemasarannya merupakan tingkat dua yang berarti bahwa proses distribusinya terdiri dari dua perantara, yaitu pemasok, (pasar sayur, buah dan ikan) dan konsumen. Dengan demikian produk ini menggunakan saluran distribusi tingkat dua.




4.4 Strategi Promosi (Promotion Mix)
RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA melakukan promosi melalui,
1. Keluarga dan rekan sejawat, yang mempromosikannya mouth by mouth.
2. Brosur – brosur yang di sebar ke berbagai tempat, seperti perumahan, dan perkantoran.
3. Media massa, seperti koran, majalah, tabloid, hingga radio.


BAB V
RENCANA ORGANISASI

5.1 Struktur Organisasi


5.2 Mekanisme Perintah Kerja
1. RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA, dipimpin oleh seorang presiden direktur. Dalam menjalankan kepemimpinannya ia dibantu oleh seorang Wakil Manager.
2. Wakil Manager membawahi empat jabatan direktur diantaranya : Bagian Pemasaran, Bagian keuangan, Bagian Personalia.
3. Bagian pemasaran memiliki tugas dan fungsi yaitu memproyeksikan identitas perusahaan untuk disampaikan kepada masyarakat serta menjalankan tugas-tugas di bidang pemasaran produk. Peranan Bagian pemasaran juga tidak terlepas dari tugas dan peran serta bagian marketing komunikasi yang akan mengoptimalkan kinerja bagian pemasaran dalam memasarkan produk.
4. Bagian keuangan membawahi beberapa bagian, yaitu bagian akuntansi yang bertugas untuk mencatat dan menghitung segala penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Bagian perpajakan bertugas dalam mengurusi perpajakan perusahaan dan bagian audit yang bertugas melakukan pemeriksaan ulang dalam hal keuangan terhadap beberapa output dan input yang diperoleh.
5. Bagian personalia membawahi beberapa karyawan.


BAB VI
RENCANA FINANSIAL

6.1 Proyeksi Kebutuhan Biaya
Dalam menjalankan suatu usaha, kebutuhan biaya merupakan hal terpenting yang termasuk ke dalam modal awal. Kebutuhan biaya tersebut dijadikan sebagai sumber dana untuk modal awal memulai usaha.

6.1.1 . Rencana Investasi

6.1.2 Rencana Biaya Operasional
i. Bahan Baku / Penolong per hari.
Untuk melayani pengunjung yang datang ke RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA sebanyak ± 400 porsi / hari, sesuai dengan rencana kapasitas yang telah di rencanakan maka di butuhkan total bahan baku Rp. 15.000.000/ hari.
ii. Tenaga Kerja per bulan


iii. Overhead Cost per bulan


iv. Total biaya operasional adalah sebesar :





6.2 Proyeksi Sumber Dana

6.2.1 Rencana CASH

6.2.2 Master Budget

6.2.3 Sumber Dana
Sumber modal yang di dapat oleh RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA berasal dari :
i. Modal sendiri ( Pemilik ) : Rp. 1.400.000.000
ii. Modal Asing ( Pinjaman dari Bank ) : Rp. 900.000.000 +
Total modal : Rp. 2.300.000.000
Pinjaman dari kreditor (Bank) sebesar Rp. 900.000.000 dengan bunga yang rendah dan akan dikembalikan sekitar 5 tahun. Biaya selanjutnya akan dipenuhi oleh pemasukan seiring dengan menaiknya angka penjualan produk

6.3 Proyeksi Penerimaan
Proyeksi penerimaan yang ada pada RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini berapa banyak uang yang didapat selama periode tertentu. Jumlah uang yang didapat, ditentukan dengan metode harga pokok plus laba yaitu dengan cara menambah harga pokok produksi dengan persen laba yang diinginkan.
i. Biaya bahan Baku dan Penolong = ± 400 porsi/ hari = Rp. 15.000.000
ii. Biaya Tenaga Kerja langsung = Tidak ada

iii. OverHead Cost / Bulan


I. Bahan Baku Rp. 15.000.000
II. BTK Rp. –
III. OHC Rp. 137.553.150
Total HPP Rp. 152.553.150

6.3.1 Menghitung HPP per unit (porsi)
Biaya Bahan Baku+Biaya Tenaga Kerja Langsung+Biaya OHC
HPP =
Jumlah Output Quantitas (EQ)

Rp. 152.553.150
HPP =
400 porsi

HPP/ Unit = Rp. 381.381 / Bulan
HPP/ Unit = 12.712 / hari

6.3.2 Menghitung Harga Jual Produk per Unit (Porsi)

HJP/ unit : HPP + % yang di keluarkan
: Rp. 381.381 + 100 %
: Rp. 762.762 / Bulan
: Rp. 25.425 / Hari

6.4 Analisis Rugi dan Laba
1. TR = Q x HJP
= 400 x Rp. 762.762
= Rp. 305.104.800
2. TC = Q x HPP
= 400 x Rp. 381.381
= Rp. 152.552.400
3. LABA/RUGI = TR – TC
= Rp. 305.104.800 – Rp. 152.552.400
= Rp. 152.552.400 / Bln ( Laba )

Berkaitan dengan proyeksi sumber dana yang mana sumber dana utamanya adalah peminjaman awal sebesar Rp. 900.000.000 kepada Bank, tentunya perhitungan laba dan rugi menjadi hal paling penting yang harus dilakukan dan dijaga serta diawasi dan dievaluasi berkala secara transparan, untuk mencegah molornya waktu pembayaran terhadap Bank karena kesalahan perhitungan.
Hal ini juga dilakukan untuk mengevaluasi kinerja para karyawan dalam jangka waktu yang telah ditentukan secara berkala sehingga langsung dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.



6.5 Titik Impas
Titik impas adalah satu analisis yang menunjukan kondisi perusahaan tidak untung dan tidak rugi.

Rumus Titik Impas :
TFC
Qimpas =
Harga Jual/unit – TVC/Unit

Rp 152.553.150
=
Rp 762.762 – Rp 680.000

= 1.843 porsi / bulan
= 61 porsi / Hari

 Jadi titik impasnya adalah sebesar 61 porsi/ hari yang harus diperoleh setiap harinya dari pesanan yang di pesan konsumen setiap harinya . Apabila kurang dari jumlah tersebut maka, RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA akan melalui kerugian.

6.6 Analisis Kelayakan Finansial
ROI = TOTAL ∏ x 100%
TOTAL INVESTMENT
= Rp. 152.552.400 x 100 %
Rp 1.092.512.800
= 13 % ( Layak )

Secara garis besar RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA dikatakan sebagai usaha yang layak untuk dikembangkan karena bunga komersial yang di peroleh lebih besar dari pada satu ( > 1).


BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Hasil dari uraian proposal diatas maka dapat disimpulkan bahwa peluang usaha dalam RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA ini baik dari segi ide, sasaran pasar, hingga rencana financial memiliki prospek yang baik dunia bisnis dan masa depan. Namum hal ini akan terus berjalan dan bertahan jika jumlah pengunjung/konsumen terus berada di atas titik impas yang telah ditentukan. Dan total pendapatan yang diterima tetap lebih tinggi dari total biaya atau pengeluaran. Selain itu perusahaan ini dapat berjalan dengan baik jika segala perencanaan yang disusun dengan matang dan terstruktur. Jadi realisasi yang terjadi tidak menyimpang dari perencanaan yang ditetapkan. Namun faktor yang terpenting adalah jiwa dan karakter dari para entrepreneur ini sendiri.
Dalam memulai suatu usaha pasti tidak terlepas dari adanya hambatan dan rintangan yang terjadi. Khususnya hambatan yang dialami oleh usaha yang baru berdiri dan baru mulai berjalan. Hambatan yang terbesar yang dialami RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA adalah sosialisasi dan promosi kepada masyarakat untuk menyatakan kalau RUMAH MAKAN LESEHAN ala YOGYAKARTA berbeda dengan rumah makan sejenis. Maka segmen pasar dari usaha ini adalah masyarakat golongan menengah dan menengah keatas yang ingin menikmati makanan yang murah, sehat, bersih, namun tetap menjaga gizi yang terkandung di dalam setiap porsi makanan.


7.2 Saran
Usaha ini sudah cukup baik, konsep, perencanaan, segmen pasar dan tujuan dari usaha ini. Hanya saja karena banyaknya modal yang digunakan untuk memulai usaha ini perlu lebih diperhatikan dan lebih terperinci agar kelak jika perusahaan ini dapat berjalan tidak mengalami kerugian baik dari segi moril maupun materil. Namun tetap dilakukan upaya yang sebaik-baiknya dalam menyusun proposal ini agar laporan yang disajikan dapat terealisasikan dengan baik.



Daftar Pustaka

www.google.com
Meredith, Geofferey. G. 2002. Kewirausahaan “ Teori dan Praktek “. PPm, Jakarta.

Dan beberapa sumber yang di jadikan acuan untuk membentuk dan menjadikan bisnis ini lebih baik.

2 komentar: