PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini terutama kepada dosen Sistem Akuntansi, Ibu Rini Ratnaningsih.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang Sistem Penjualan Kredit di Perusahaan manufaktur yaitu perusahan MILLENIUM PHARMACON INTERNASIONAL yang bergerak di bidang distributor berbagai macam produk – produk farmasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyajian masalah ini. Untuk menyempurnakan makalah ini, kami mohon kritik dan saran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, November 2009.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
D. Pembatasan Masalah 5
E. Sistematika Penulisan 5
BAB II 7
LANDASAN TEORI 7
A. Pengertian Sistem 7
B. Pengelompokan Penjualan 7
C. Penjualan Kredit 7
D. Fungsi yang Terkait 8
E. Informasi yang Diperlukan oleh Manajamen 9
F. Dokumen yang Dugunakan 9
G. Catatan Akuntansi yang Digunakan 9
H. Unsur Pengendalian Intern 9
1. Organisasi 9
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 10
3. Praktik yang Sehat 10
BAB III 11
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 11
A. Sejarah Singkat Pendirian Perusahaan. 11
B. Ikatan. 12
C. Struktur Organisasi 13
BAB IV 14
PEMBAHASAN 14
A. Analisis Fungsi yang Terkait pada PT.MPI. 14
B. Dokumen yang Digunakan oleh PT.MPI 15
C. Catatan Akuntansi yang Digunakan oleh PT.MPI 16
D. Unsur Pengendalian Intern pada PT.MPI. 16
E. Bagan flowchart 18
BAB V 20
PENUTUP 22
A. KESIMPULAN 22
B. SARAN 23
LAMPIRAN 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat. Dan banyak perusahaan atau badan usaha yang menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja dalam perusahaannya.
Millenium Pharmacon International merupakan distributor dari berbagai macam produk – produk farmasi. Transaksi dan data yang semakin banyak menyebabkan timbulnya beberapa kelemahan dan permasalahan dalam sistem usaha dagang ini.
Dalam hal ini, tim penulis memilih Sistem Penjualan Barang secara kredit. Sistem penjualan merupakan sistem yang mengatur dan mengelola transaksi penjualan barang baik secara tunai maupun kredit.
Millenium Pharmacon International memiliki banyak konsumen, sehingga sering kelabakan apabila ada pesanan barang dalam jumlah besar, selain itu terdapat kesulitan pengecekan stok barang apabila dibutuhkan.
B. Rumusan Masalah
Millenium Pharmacon International menggunakan sistem penjualan kredit yang telah berjalan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari alur kegiatan yang terjadi di perusahaan tersebut. Namun hal tersebut menyebabkan ada permasalahan dan kelemahan-kelemahan antara lain :
1. Sulitnya pengawasan karena banyaknya departemen.
2. Masih adanya perangkapan fungsi di dalam perusahaan.
C. Tujuan
Adapun maksud dari penelitian yang dilakukan oleh tim penulis adalah :
1. Bagi tim penulis sendiri, untuk menambah pengalaman dan wawasan dalam menerapkan teori-teori yang dipelajari selama kuliah berlangsung.
2. Bagi pihak lain, penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi atau bahan perbandingan.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah
1. Memperbaharui sistem yang ada dengan sistem yang sudah terkomputerisasi agar lebih efisien, cepat, dan akurat serta mampu mendukung perusahaan dalam perkembangan kegiatan usaha selanjutnya.
2. Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem informasi agar sesuai dengan standar yang dibutuhkan dalam menunjang kelancaran kegiatan usaha.
3. Menyajikan informasi yang lebih cepat dan akurat untuk mendukung berbagai pihak dalam mengambil keputusan, seperti contohnya dalam pengelolaan piutang Pelanggan.
D. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, kami membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada sistem informasi penjualan barang secara kredit pada perusahaan Millenium Pharmacon International.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan.
D. Pembatasan Masalah.
E. Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem.
B. Pengelompokan Penjualan.
C. Penjualan Kredit.
D. Fungsi yang Terkait.
E. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen.
F. Dokumen yang Digunakan.
G. Catatan Akuntansi yang Digunakan
H. Unsur Pengendalian Intern.
1. Organisasi
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
3. Praktik yang Sehat
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Pendirian Perusahaan.
B. Ikatan.
C. Struktur Organisasi.
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis Fungsi yang Terkait.
B. Dokumen yang Digunakan PT.MPI,
C. Catatan Akuntansi yang Digunakan PT.MPI.
D. Unsur Pengendalian Intern PT.MPI.
E. Bagan Flowchart.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.
B. Saran.
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem
Suatu sistem pada dasarnya merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu.
B. Pengelompokan Penjualan
Menurut akuntansi penjualan di kelompokkan menjadi dua, yaitu penjualan regular ( penjualan biasa ) dan penjualan angsuran.
1. Penjualan regular terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit.
1. Penjualan tunai adalah penjualan yang pembayaraannya diterima sekaligus ( langsung lunas ).
2. Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayaraannya tidak di terima sekaligus ( tidak langsung lunas). Pembayarannya bisa di terima melalui dua tahap atau lebih.
2. Penjualan angsuran adalah penjualan yang pembayaraannya tidak di terima sekaligus ( pembayarannya di terima melalui lebih dari dua tahap).
C. Penjualan Kredit
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order pelanggan telah di penuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ini di tangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit.
D. Fungsi yang Terkait
a. Fungsi Penjualan.
Fungsi penjualan bertanggung jawab untuk memerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut ( seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman ), meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman.
b. Fungsi Kredit.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan karena hampir semua penjualan dalam perusahaan manufaktur merupakan penjualan kredit, maka sebelum order dari pelanggan di penuhi, harus lebih dahulu di peroleh otorisasi penjualan kredit dan fungsi kredit.
c. Fungsi Gudang.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang di pesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang di terimanya dari fungsi penjualan serta bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari pihak yang berwenang.
e. Fungsi Penagihan.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan pada pelanggan serta menyediakan copy faktur bagi pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi gudang.
f. Fungsi Akuntansi.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur serta membuat laporan penjualan.
E. Informasi yang Diperlukan oleh Manajamen
Informasi yang umumnya di gunakan oleh manajemen dari kegiatan penjualan kredit adalah :
1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4. Nama dan alamat pembeli.
5. Kuantitas produk yang dijual.
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7. Otorisasi pejabat yang berwenang.
F. Dokumen yang Dugunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit, adalah :
1. Surat order pengiriman dan tembusannya.
2. Faktur dan tembusannya.
3. Rekapitulasi harga pokok penjualan.
4. Bukti memorial.
G. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah :
1. Jurnal penjualan.
2. Kartu piutang.
3. Kartu persediaan.
4. Kartu gudang.
5. Jurnal umum.
H. Unsur Pengendalian Intern
Unsur – unsur pengendalian intern yang di terapkan dalam sistem penjualan kredit terdiri dari :
1. Organisasi
a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.
b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.
c. Fungsi kredit harus terpisah dari fungsi kas
d. Transaksi harus dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari satu fungsi.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
e. Penerimaan order dari pembeli di otorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir Surat Order Pengiriman.
f. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy ( merupakan tembusan surat order pengiriman ).
g. Pengiriman barang kepada pelanggan di otorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “ sudah dikirim “ pada copy surat order pengiriman.
h. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan berada di tangan direktur pemasaran dengan penerbitan surat keputusanmengenai hal tersebut.
i. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.
j. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
k. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
3. Praktik yang Sehat
l. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak.
m. Secara periodic akuntansi mengirimkan pernyataan piutang kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut.
n. Secara periodic diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening control piutang dalam buku besar.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Pendirian Perusahaan.
PT. MILLENIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta dengan nama N.V.Perusahaan Dagang Soedarpo Corporation, berdasarkan Akta No. 32 tanggal 20 Oktober 1952 dari Notaris Rd. Mr. Soewandi, SH. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/43/20 tanggal 27 Mei 1953 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56, Tambahan No. 421 tanggal 14 Juli 1953. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 38 tanggal 24 Juni 2002 dari Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon, SH, sehubungan dengan perubahan modal dasar Perusahaan.Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-12288.HT.01.04.TH.2002 tanggal 5 Juli 2002.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha perdagangan dan jasa. Sampai saat ini kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan adalah dibidang distribusi produk farmasi, makanan suplemen dan produk diagnostik. Perusahaan beroperasi secara komersial pada tanggal 20 Oktober 1952. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan 24 kantor cabang di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Panin Bank Centre 9th floor Jl. Jendral Sudirman, Senayan, Jakarta 10270. Jumlah karyawan tetap Perusahaan rata-rata 484 karyawan tahun 2004 dan 403 karyawan tahun 2003.
Pada tanggal 30 September 2004, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : Prof. Dr. Sujudi
Komisaris : Pradjoto, SH, MA
Direktur Utama : Sukismo
Direktur : Darmawan Subekti Sathar Maricar
Perusahaan memberikan kompensasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji dan tunjangan sebesar Rp 2,2 miliar tahun 2004 dan Rp 1,13 miliar tahun 2003.
B. Ikatan.
1. Perusahaan melakukan perjanjian distribusi dengan PT Merck Indonesia tahun 1974, PT Meiji Indonesia tahun 1997, PT Meprofarm tahun 1991, PT Triple Ace Corporation tahun 1993, PT Guardian Pharmatama tahun 1997, PT Lapi Laboratories tahun 1995, Seven Seas tahun 1997, Total Image tahun 1997, PT San Prima Sejati tahun 1998, Mega Products tahun 2000, PT Pasific Image tahun 2001, PT Selpasindo Pharco tahun 2001, PT. Dipa Pharmalab Intersains tahun 2003, PT Gracia Pharmindo tahun 2004, PT Berumas tahun 2004, PT Multi Cemerlang Abadi tahun 2004 yang bergerak di bidang produksi obat - obatan, produk diagnostik dan makanan suplemen untuk mendistribusikan dan menjual produk perusahaan-perusahaan tersebut. Jangka waktu perjanjian 1 tahun sampai 5 tahun dan dapat diperpanjang.
2. Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Lucas Djaja Industri Farmasi untuk memproduksi produk farmasi milik Perusahaan (own product). Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun dan dapat diperpanjang.
C. Struktur Organisasi
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis Fungsi yang Terkait pada PT.MPI.
Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit :
1. Fungsi Penjualan.
Fungsi penjualan bertanggung jawab untuk memerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut ( seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman ), meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman.
Pada perusahaan :
Fungsi penjualan telah sesuai dengan fungsi yang sebenarnya / tanggung jawabnya.
2. Fungsi Kredit.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan karena hampir semua penjualan dalam perusahaan manufaktur merupakan penjualan kredit, maka sebelum order dari pelanggan di penuhi, harus lebih dahulu di peroleh otorisasi penjualan kredit dan fungsi kredit.
Pada perusahaan :
Fungsi kredit pada perusahaan MPI di bagi menjadi dua, yakni bagian BFO dan EDP. Bagian BFO hanya meneliti status kredit sedangkan EDP hanya membuat faktur.
3. Fungsi Gudang.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang di pesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
Pada perusahaan :
Pada perusahaan MPI masih terjadi perangkapan fungsi antara fungsi gudang dengan fungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang di terimanya dari fungsi penjualan serta bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari pihak yang berwenang.
Pada Perusahaan :
Fungsi pengiriman pada perusahaan MPI masih di rangkap dengan fungsi gudang. Dimana pihak yang berwenang untuk mengotorisasi adalah pihak pada fungsi gudang.
5. Fungsi Penagihan.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan pada pelanggan serta menyediakan copy faktur bagi pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi gudang.
Pada Perusahaan :
Pada perusahaan MPI, bagian fungsi penagihan di bagi menjadi dua yakni CHIEF dan Dept, Collector. Dimana bagian Chief bertugas membuat faktur sedangkan bagian dept. Collector hanya melakukan penagihan di lapangan.
6. Fungsi Akuntansi.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur serta membuat laporan penjualan.
Pada perusahaan :
Fungsi akuntansi pada perusahaan MPI hanya mencatat ke dalam jurnal dan buku besar.
B. Dokumen yang Digunakan oleh PT.MPI
1. Surat order pengiriman dan tembusannya.
Surat order pengiriman ini memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jumlah barang yang di pesan sesuai dengan jumlah yang tertera pada dokumen, disertai tembusannya.
2. Faktur dan tembusannya.
Faktur penjualan dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan, dimana jumlah faktur yang dikirimkan tergantung dari permintaan pelanggan.
3. Rekapitulasi harga pokok penjualan.
Dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
4. Bukti memorial.
Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal umum.
C. Catatan Akuntansi yang Digunakan oleh PT.MPI
1. Jurnal penjualan.
Catatan akuntansi ini di gunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara tunai dan kredit.
2. Kartu piutang.
Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap – tiap debiturnya.
3. Kartu persediaan.
Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi tiap jenis persediaan.
4. Kartu gudang.
Untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.
5. Jurnal umum.
Digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
D. Unsur Pengendalian Intern pada PT.MPI.
a. Organisasi
1. Fungsi penjualan terpisah dengan fungsi bagian gudang.
Untuk menghindari adanya kecurangan pada fungsi penjualan seperti ketidak jujuran saat pengembalian barang dari gudang untuk keperluan pribadi.
2. Fungsi akuntansi terpisah dengan fungsi penagihan.
Agar setiap piutang yang berhasil di tagih akan langsung di arsipkan pada bagian akuntansi dan menghindari laping
3. Fungsi kredit terpisah dengan bagian akuntansi.
Untuk menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak fungsi kredit.
4. Fungsi kredit terpisah dengan fungsi penagihan.
Untuk menhindari adanya kecurangan.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1. Persetujuan kredit harus di otorisasi oleh bagian kredit.
2. Surat pesanan penjualan harus di otorisasi oleh bagian penjualan.
3. Surat pengambilan barang harus di otorisasi oleh bagian gudang.
4. Faktur penagihan lunas di otorisasi oleh dept. collector dan pihak pembeli.
5. Penyetoran uang di otorisasi oleh pihak bank.
c. Praktek yang sehat.
1. Semua faktur bernomor urut cetak.
2. Meneliti jumlah uang sesuai dengan jumlah yang tertera di faktur.
3. Merekonsiliasi jurnal penjualan dengan rekening buku besar.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perusahaan MILLENIUM PHARMACON INTERNASIONAL telah melaksanakan sistem penjualan kredit sesuai dengan tata cara dan fungsi serta tanggung jawab di masing – masing departemen.
Pada pemisahan fungsinya,
1. Fungsi Penjualan.
Fungsi penjualan telah sesuai dengan fungsi yang sebenarnya / tanggung jawabnya.
2. Fungsi Kredit.
Fungsi kredit pada perusahaan MPI di bagi menjadi dua, yakni bagian BFO dan EDP. Bagian BFO hanya meneliti status kredit sedangkan EDP hanya membuat faktur.
3. Fungsi Gudang.
Pada perusahaan MPI masih terjadi perangkapan fungsi antara fungsi gudang dengan fungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman.
Fungsi pengiriman pada perusahaan MPI masih di rangkap dengan fungsi gudang. Dimana pihak yang berwenang untuk mengotorisasi adalah pihak pada fungsi gudang.
5. Fungsi Penagihan.
Pada perusahaan MPI, bagian fungsi penagihan di bagi menjadi dua yakni CHIEF dan Dept, Collector. Dimana bagian Chief bertugas membuat faktur sedangkan bagian dept. Collector hanya melakukan penagihan di lapangan.
6. Fungsi Akuntansi.
Fungsi akuntansi pada perusahaan MPI hanya mencatat ke dalam jurnal dan buku besar.
Sedangkan untuk dokumen dan catatan akuntansi yang di gunakan oleh PT. MILLENIUM PHARMACON INTERNASIONAL telah sesuai dengan teori – teori dari sistem penjualan kredit.
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit, adalah :
1. Surat order pengiriman dan tembusannya.
2. Faktur dan tembusannya.
3. Rekapitulasi harga pokok penjualan.
4. Bukti memorial.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah :
1. Jurnal penjualan.
2. Kartu piutang.
3. Kartu persediaan.
4. Kartu gudang.
5. Jurnal umum.
Sama seperti dokumen dan catatan akuntansi yang telah di terapkan dengan baik sesuai dengan kaidah – kaidah yang berlaku, unsur pengendalian intern-nya pun telah dilaksanakan dengan baik, mulai dari :
a. Organisasi.
1. Fungsi penjualan terpisah dengan fungsi bagian gudang.
2. Fungsi akuntansi terpisah dengan fungsi penagihan.
3. Fungsi kredit terpisah dengan bagian akuntansi.
4. Fungsi kredit terpisah dengan fungsi penagihan.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
1. Persetujuan kredit harus di otorisasi oleh bagian kredit.
2. Surat pesanan penjualan harus di otorisasi oleh bagian penjualan.
3. Surat pengambilan barang harus di otorisasi oleh bagian gudang.
4. Faktur penagihan lunas di otorisasi oleh dept. collector dan pihak pembeli.
5. Penyetoran uang di otorisasi oleh pihak bank.
c. Praktek yang sehat.
1. Semua faktur bernomor urut cetak.
2. Meneliti jumlah uang sesuai dengan jumlah yang tertera di faktur.
3. Merekonsiliasi jurnal penjualan dengan rekening buku besar.
B. SARAN
Perusahaan MILLENIUM PHARMACON INTERNASIONAL, sebaiknya :
1. Melakukan pemisahan fungsi pada fungsi gudang dengan fungsi pengiriman, agar tanggung jawab dan tugasnya lebih jelas lagi.
2. Setiap bagian, melakukan pengawasan sesuai dengan fungsinya masing – masing agar tidak ada yang menyimpang dari kaidah yang berlaku.
LAMPIRAN
Pertanyaan :
Term 1 :
1. Nurul Hudiani ( J3N808004 )
2. Inge Febria ( J3N808011 )
Bagaimana tanggapan kelompok anda mengenai terjadinya disfungsi antara fungsi gudang dan fungsi pengiriman ??
Jawab : tidak baik, karena dapat menimbulkan kecurangan antara bagian gudang dan bagian pengiriman.
3. Yulaida Putri ( J3N808044 )
Apakah sebelum memberikan kredit kepada pelanggan terdapat seleksi dan syarat ?? Jika iya, apa saja syarat yang di berikan kepada pelanggan ??
Jawab : dalam memberikan kredit, PT.MPI menyeleksi terlebih dahulu apakah pelanggannya berhak mendapatkan kredit atau tidak, selain itu sebelum pelanggan mengajukan kredit, para pelanggan harus memenuhi persyaratan yang telah di berikan sebelumnya seperti :
1. Mempunyai NPWP
2. Memiliki izin klinik yang bersangkutan dari dinas kesehatan
3. Memiliki apoteker tetap
4. Bersedia mengikuti dan menyetujui surat pernyataan yang di tanda tangani meterai.
5. Peninjauan oleh pihak perusahaan PT.MPI.
6. Tidak memesan obat yang dilarang dari dinas kesehatan
4. Achmad Rosidi ( J3N808012 )
Apa perbedaan dari CHIEEF dan Dept.COLLECTOR yang terdapat pada fungsi penagihan pada PT.MPI ??
Jawab : pada PT.MPI, fungsi penagihan dibagi menjadi dua yaitu Chieef dan Dept. Collector, dimana Chieef bertugas meneliti dan membuat daftar tagihan yang jatuh tempo, sedangkan Dept.Collector hanya bertugas menagih kepada pelanggan yang belum melunasi hutang – hutangnya.
5. Ayu Puput ( J3N808053 )
Adanya perangkapan fungsi gudang dengan fungsi pengiriman pastinya menimbulkan resiko. Apa resikonya dan bagaimana perusahaan menyelesaikannya ??
Jawab : resikonya adalah timbulnya kevurangan – kecurangan yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab seperti pengambilan gudang lebih banyak daripada yang dikirimkan ke pelanggan. Biasanya untuk keperluan pribadi. Dan cara menyelesaikannya adalah dengan memisahkan bagian fungsi gudang dengan bagian fungsi pengiriman agar tidak terjadi lagi kecurangan – kecurangan.
Term 2 :
1. Djoko Nugroho ( J3N808022 )
Apakah dalam perusahaan MPI ini, manajemen puncak juga berperan ??
Jawab : iya, karena di dalam setiap pengambilan keputusan harus melalui manajemen puncak terlebih dahulu.
2. Mustafa El Kamil (J3N808007 )
Hal – hal apa saja yang dilaporkan kepada manajemen puncak tersebut ??
Jawab : jumlah pendapatan penjualan, piutang tiap – tiap debitur, jumlah harga pokok produk, serta kuantitas dan kualitas produk.
3. Tanta Ardiansyah (J3N808039 )
Pada fungsi akuntansi, dokumen sumber dan pendukung apa yang harus ada sehingga pencatatan penjualan kredit dapat dilakukan ??
Jawab : untuk dokumen sumbernya adalah faktur penagihan lunas, sedangkan untuk dokumen pendukungnya adalah daftar tagihan jatuh tempo.
4. Nawarida (J3N908080 )
Siapa yang bertugas mengawasi fungsi gudang dan fungsi pengiriman agar tidak terjadi penyimpangan ??
Jawab : Auidit internal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar